Pink Eye

By Admin Web 15 Okt 2018, 14:39:05 WIB Artikel
Pink Eye

Keterangan Gambar : Pink Eye


PINK EYE

(Radang Mata)

 

A.  Pendahuluan

Pink eye adalah penyakit mata menular pada ternak, terutama sapi, kerbau, domba, dan kambing. Gejala klinis yang dapat dikenali berupa kemerahan dan peradangan pada konjungtiva serta kekeruhan pada kornea. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh dunia dan menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan terutama pada industri peternakan.

 

B.  Penyebab

Penyebab pink eye dapat berupa bakteri, virus, rickettsia maupun chlamydia, tetapi yang paling sering ditemukan adalah bakteri Moraxella bovis (M. bovis) yang bersifat hemolitik. Pada domba dan kambing, pink eye dapat disebabkan oleh Rickettsia (Colesiata) conjungtivae, Mycoplasma conjungtivae, Brahanella catarrhalis dan Chlamydia.

 

C.  Spesies Rentan

Hewan yang rentan terhadap terjadinya pink eye adalah sapi, kerbau, kambing dan domba. Pink eye menyerang semua tingkat umur, namun hewan muda lebih peka dibandingkan dengan hewan tua.

D. Pengaruh Lingkungan

Penyakit pink eye sering terjadi pada musim panas dimana pada saat itu terdapat banyak debu dan meningkatnya populasi lalat. Namun pada kasus yang kronis dapat berlangsung sepanjang tahun.

 

E. Sifat Penyakit

Pink eye bersifat epidemik dimana di tempat yang telah terinfeksi dapat berjangkit kembali setiap tahunnya. Hewan yang menderita penyakit Pink eye dapat bersifat karier.

 

F. Cara Penularan

Penularan pink eye terjadi akibat kontak langsung dengan ternak terinfeksi melalui sekresi mata, atau secara tidak langsung melalui vektor lalat, debu dan percikan air yang tercemar oleh bakteri. Musca autumnalis, Musca domestica dan Stomoxys calcitrans merupakan vektor lalat yang sering ditemukan di sekitar mata.

 

G. Distribusi Penyakit

Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh dunia. Penyebarannya di Indonesia cukup luas.

 

H. Gejala Klinis

Masa inkubasi biasanya 2-3 hari, tetapi dapat sampai 3 minggu. Gejala awal adalah mata lembab, adanya sedikit konstriksi pada pupil, serta photophobi atau sensitif terhadap cahaya sehingga matanya sering ditutup untuk menghindari cahaya. Dalam waktu singkat mulai keluar air mata dan terlihat adanya penyempitan pupil secara jelas serta kekeruhan pada kornea. Lakrimasi menjadi lebih jelas dan timbul vesikel yang kemudian akan pecah dan menimbulkan luka/ ulcer, kekeruhan dari kornea semakin berkembang dan bagian tengah menjadi menyeluruh pada hari ke 4 atau ke 5. Pembesaran pembuluh darah tampak pada daerah perifer dari kornea pada hari ke 7 sampai hari ke 10. Pada saat radang akut sudah mereda, sekresi mata makin purulen. Setelah 10 sampai 15 hari, kornea mulai terlihat jernih yang dimulai dari daerah perifer ke bagian tengah. Kesembuhan total akan terjadi 25-50 hari. Kerusakan kornea dapat menjadi lebih parah sehingga mengakibatkan kebutaan. Infeksi pada mata dapat terjadi unilateral ataupun bilateral.

 

I. Pengendalian

  • Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, menjaga kualitas pakan, serta menjaga populasi kandang tidak terlalu padat.
  • Untuk menghindari meluasnya penyakit, hewan yang terinfeksi segera diisolasi dan diobati.
  • Pada kasus parah, hewan harus dihindarkan dari sinar matahari secara langsung.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment