Feline Caliciviral Disease (FCD)
Berita Foto Populer
Penyakit FCD disebabkan oleh infeksi Calicivirus, yaitu virus RNA, yang dulu juga dikenal sebagai picornavirus, biasa menyerang paru-paru dan lidah, hingga menyebabkan “tongue and lung” disease. Meskipun hanya dikenal satu serotipe saja, virus memiliki galur yang bervariasi keganasannya. Masa inkubasi penyakit kurang dari 48 jam, dan bila tidak diikuti infeksi sekunder, berlangsung 5 – 7 hari. Berbagai galur virus mungkin memiliki cakupan luas dalam menyebabkan perubahan patologi, mulai dari bentuk lepuh sampai radang bronchus bernanah.
- Gejala-gejala
Gejala Feline Caliciviral Disease sangat mirip gejala Feline Viral Rhinotracheitis. Gejala hipersalivasi dan anoreksia merupakan gejala utama dari adanya radang mulut ulseratif. Gejala klinis muncul dari 2 sampai 8 hari setelah infeksi virus, dan mencapai puncaknya dalam 10 hari setelah gejala klinis teramati. Pada yang berlangsung akut karena saluran nafas tertutup lendir yang mengental, dehidrasi dan tidak adanya makanan yang masuk (anoreksia) segera mengakibatkan kelemahan yang sangat dan akhirnya diikuti kematian.
Gangguan pada mata selain epifora, blepharospasmus juga terjadi chemosis, yaitu membengkaknya palpebra sebelah dalam hingga mata nampak membesar oedematous. Pada penderita yang melanjut menjadi kronis, gejalanya ringan atau tidak sama sekali. Status karier berlangsung selama beberapa tahun, dan virus dibebaskan lewat organ oropharynx.
- Pencegahan
Vaksin Calicivirus dapat mencegah beberapa variant FCV. Galur yang resisten selalu ada, dan tidak dapat diatasi oleh vaksin yang digunakan. Hewan yang sudah divaksin masih dapat menjadi karier dan dapat membahayakan hewan di sekitarnya. Vaksin polivalen yang mengandung virus FRC, FCV, dan Panleukopenia digunakan dalam mencegah FCD, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Profil virus FVR dan FCV, serta gambaran klinis, terapi dan profilaksi kedua penyakit yang telah diuraikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Profil Virus Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) dan Feline Calicivirus (FCV).
|
FVR |
FCV |
Penyakit yang ditimbukan |
Virus Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) |
Feline Calicivirus (FCV) |
Karakteristik Virus |
Herpes Virus DNA Antigenisitas isolat seragam Virulensi tinggi |
Dulu : Picorna virus RNA Variasi antara isolat Tergantung pada galur virus |
Daya Tahan |
Di luar Hospes : Mati < 24 jam Tak tahan panas/dingin |
Stabil dalam 8 – 10 hari Tahan panas/dingin |
Pembentukan antibodi alami |
Jelek |
? |
Antibodi pasca vaksinasi |
Bagus Booster 1 tahun |
Bagus Booster 1 tahun |
Jaringan tempat replikasi virus |
Mukosa hidung, trachea, conjungtiva |
Paru-paru, mukosa hidung, konjungtiva mukosa mulut |
Modus infeksi transmisi virus |
Nasal, oral, konjungtival Kontak antar kucing Kontaminasi alat, tangan, dan lain-lain |
Sama Sama |
Desinfektan Efektif |
Kaporit, ammonium kuarterner, alkohol |
Sama |
Tabel 2. Gambaran Klinis, Terapi dan Pencegahan Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) dan Feline Calicivirus (FCV)
|
FVR |
FCV |
Masa Inkubasi (hari) |
2 – 17 |
2 – 10 |
Lama Fase Viral (hari) |
10 – 20 |
5 – 10 |
Penularan |
Dari kucing ke kucing Tangan, alat-alat terinfeksi Aerosol (?) |
Sama |
Gangguan pernafasan |
Bersin Pilek Batuk Hipersalivasi |
Bersin Pileg Pneumonia Stomatitis ulseratif |
Gangguan pada mata |
Konjungtivitis Epifora Blepharospasmus Pada stadium lanjut : keratitis ulseratif |
Konjungtivitis Chemosis Epifora Blepharospasmus |
Pada penyakit kronis |
Status karier banyak ditemukan Gejala klinis absen Virus tersebar selama 2 minggu pasca stres Sifat virus : virulent Penderita jadi sakit dengan gejala klinis |
Status karier selama bertahun tahun Gejala klinis ringan atau absen Virus dibebaskan dari organ oropharynx |
Terapi |
Isolasi Pengobatan penguat Istirahat Cegah dehidrasi Antibiotik |
Sama |
Pencegahan |
Vaksin FHV-1 ; proteksi bagus dan kalau terserang tidak terlalu menderita Masih bisa jadi karier, meskipun sudah divaksin |
FCV vaksin cegah beberapa variant Galur yang resisten selalu ada Masih bisa jadi karier meskipun sudah divaksin. |