Agalactia
Berita Terkait
- TOXOPLASMOSIS0
- RINGWORM0
- Rabies Kucing0
- Myasis0
- Pink Eye0
- Orf0
- Cegah Penyakit Jembrana Pada Sapi0
- Rabies Pada Anjing0
- Penyakit Feline Paenleukopnia Pada Kucing0
- Penyakit Feline Caliciviral Disease (FCD) Pada Kucing1
Berita Populer
Keterangan Gambar : Agalactia
Agalactia
Agalactia ialah kegagalan dalam memproduksi air susu. Jenis penyakit ini khusus diderita oleh babi-babi induk yang habis beranak. Penyakit ini nampak jelas 24 jam sehabis induk itu melahirkan. Babi-babi yang menderita Agalactia ini akhirnya tak mampu mensuplai air susu kepada anak-anaknya, karena produksi air susu tak bisa keluar lagi, sebab sekresi oxytocin tak mencukupi.
- Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah tidak selalu sama, atau dengan kata lain ada berbagai macam sebab antara lain :
- Karena toxic (racun) yang terdapat didalam usus akibat konstipasi yang diderita induk yang bersangkutan, yang kemudian diikuti hilangnya nafsu makan dan kadang-kadang panas yang terlampau tinggi. Untuk mengatasi konstipasi ini, babi bisa diberikan obat peluncur atau urus-urus dengan garam inggris.
- Akibat peradangan pada usus
Peristiwa ini mengakibatkan babi induk merasa sakit, sehingga nafsu makan berkurang, temperatur tubuh tinggi 41˚C, dan dari vulva keluar cairan berwarna kuning atau kemerahan. Peradangan uterus ini akhirnya diikuti juga peradangan ambing. Ambing menjadi bengkak, keras, berwarna merah, panas, dan sakit. Penderita ini bisa diobati dengan penstrep. Karena adanya peradangan uterus (metritis) dan ambing (mastitis), akan mengakibatkan kegagalan keluranya air susu (Agalactia).
- Gejala umum
- Gejala pertama biasanya nampak 3 hari sesudah melakukan, walaupun sering dapat terlihat sebelum anak-anaknya disapih.
- Temperatur 39,4˚C – 41,1˚C.
- Babi tak mau makan; air susu sedikit atau gagal sama sekali.
- Dari vagina keluar nanah berwarna keputihan atau kekuning-kuningan
- Anak babi mencret
- Kadang-kadang tidak diketahui sampai anak babi mati kelaparan.